Tak terasa sudah setahun lebih aku di bali. rasanya cuma kemaren aku mencium tangan ibu sebelum berangkat ke pulau dewata ini... Tapi skarang aku benar-benar merindukannya. Meski skarang Belum ku sentuh tanah jawa, tapi senyum ibu sudah terlihat. Aku tak sabar ingin bercerita tentang semua perjalananku di sini. Sayangnya aku tak bawa oleh-oleh untuknya. hanya kegagalan dan rasa lelah yang kubawa...
Rencananya gaji bulan ini ingin ku berikan semua pada ibu. Biar dipakai untuk lebaran. Tapi semua tinggal rencana. Ke egoisanku sendiri yang telah mengubur mimpi itu. Hanya karena dimarahi di tempat kerja aku langsung memundurkan diri. Bahkan menyombongkan diri dengan tidak meminta gaji yang masih tersisa. Ah, entahlah... aku hanya merasa kemarahan Walter kepadaku terlalu berlebihan. Terlalu sering...
Tapi ya sudahlah. Ini sudah menjadi pilihanku. aku telah memilih untuk pulang. aku rindu suasana buka puasa dirumah. Tahun kemaren aku sudah melewatkannya. Aku rindu suara kentungan disaat jam saur. Aku juga rindu suara orang mengaji yang asli. Bukan kaset.....hmmm. Aku pulang ibu. Aku pulang kawan. Aku pulang...


selamat menyambut bulan suci Ramadhan..mohon maaf lahir batin :)
BalasHapusmohon maaf lahir batin jg yaaa
Hapuskisah nyata atau fiksikah?
BalasHapusapapun, saya terhanyut. terbaca ada kerinduan untuk sebuah ketidakpalsuan.
nyata bro :)
Hapussemangat yah sahabatku..
BalasHapussemoga dibulan puasa ini dibulan yang penuh berkah ini..
Allah memberikan yang terbaik buat sahabat..
met menunaikan ibadah puasa sahabatku yang baik.....
ikut nyimak aja
BalasHapusmet menjalankan ibadah puasa