Search

Content

Rabu, Juli 18, 2012

Hantu

Assalamualaikum....,

Siang ini aku ingin cerita sebuah kejadian yang paling tak terlupakan dimasa kecil ku. Aku lupa kejadiannya tahun berapa. Tapi yang jelas saat itu aku masih sangat kecil. Bahkan mungkin belum masuk SD.

ouh iya, aku itu tinggal di kampung. Rumahku itu berada di paling ujung kampung ini. Jadi setelah rumah ku tidak ada rumah lagi. Cuma kebun mangga, sawah seluas-luasnya kemudian perbukitan. Sebelum kebun mangga ada pepohonan bambu yang sangat rimbun dan rindang. Disinilah biasanya aku dan anak-anak Kampung lain bermain.

Siang itu aku dan teman-teman lainnya bermain di bawah pepohonan bambu itu. Awalnya cuma main petak umpet, namun kemudian ada salah satu teman yang mengusulkan untuk ganti permainan. Yaitu membuat rumah-rumahan. Kalau tidak salah saat itu ada enam anak. Kita semua pun bekerja sama untuk menyelesaikan rumah-rumahan itu. Pilar-pilarnya terbuat dari pohon pisang, atap dan dindingnya terbuat dari karung beras. Rumah-rumahan itu pun selesai sekitar jam 4 sore. Sudah waktunya pulang, karena kita semua harus bersiap-siap berangkat ke surau untuk belajar mengaji. sebelum pulang kita membuat kesepakatan untuk kembali bermain di rumah-rumahan itu setelah pulang dari surau. Ada yang di tunjuk untuk membawa lilin, kayu bakar, korek, senter, dan "peralatan bermain musik" (ember, kaleng bekas, kentongan, dll)

Waktu disurau kita tidak sabar untuk segera pulang. Kita bercerita kepada teman-teman lain yang tadi siang tidak ikut bermain di pepohonan bambu. Jadinya mereka semua juga ingin ikut datang main disana.

Sepulang dari surau kita langsung berangkat bersama mendatangi rumah-rumahan itu. Sampai disana ternyata gelapnya bukan main. Sangat gelap. Suasananya sangat menyeramkan. Hampir saja kita tak jadi bermain disana. Tapi untung ada salah satu teman yang langsung menyalakan api. Awalnya cuma lilin, namun kemudian membuat api unggun. Cahaya api unggun itulah yang mampu mengusir kegelapan dan rasa takut kami. Semuanya pun tersenyum dan mulai berjalan mengelilingi api. Ada yang "bermain musik" dengan memukul-mukul ember, kaleng bekas, dan kentongan. Ada yang "bernyanyi" dan ada pula yang cuma duduk-duduk sambil nyengir di dalam rumah-rumahan. Semua anak bergembira malam itu. Tawa dan canda kami mungkin terdengar kemana-mana. tak lama kemudian para pemain musik itupun mulai kelelahan. Yang bernyanyi pun begitu. Satu-persatu mulai duduk tenang di dalam rumah-rumahan. Yang tidak kebagian tempat hanya bisa duduk di luarnya. Hanya tinggal satu anak yang tetap berdiri di dekat api. Namanya Abu. Dia terus menambahnya api unggun itu dengan kayu-kayu yang ada. Mungkin maksudnya agar tempat ini tetap terang. Namun tak lama kemudian dia juga merasa bosan dan berjalan menuju rumah-rumahan.. saat dia berjalan itulah tiba-tiba dia berteriak
"Hantu! Hantu! dibelakang!" tangannya sambil menunjuk tepat kebelakang rumah-rumahan tempat aku dan anak-anak yang lainnya berkumpul. tentu saja semua anak- anak ikut berteriak histeris dan berlarian kesegala arah. Rumah-rumahan itupun roboh. Teriakan ketakutan kami belum juga berhenti... Ternyata semuanya berlari ke arah api dan berkumpul disana. Meski sama-sama takut namun kami memilih untuk tetap berkumpul. Ternyata benar... Sesuatu sedang berdiri di belakang rumah-rumahan yang sekarang sudah hancur itu. entah mahluk macam apa dia ini. seluruh tubuhnya terbalut kain putih. Tingginya sekitar dua meter lebih. Wajahnya rata, putih, dan abstrak. Kepalanya seperti dibalut surban putih. Tangan dan kakinya tidak tampak. Dia berdiri namun tidak melihat ke arah kami. Apa seperti ini yang namanya hantu? Kami yang ketakutan tetap diam dan tak sekalipun mengalihkan pandangan ke arah lain. Tetap tertuju pada "hantu" itu. Namun tiba-tiba si Abu berterian lagi
"dasar hantu jelek! Beraninya sama anak kecil!" katanya sambil melempari hantu itu dengan batu. Gila anak ini. Namun tindakannya malah ditiru sama yang lain. Semuanya serentak melempari "hantu" itu dengan batu. Termasuk aku. Tapi anehnya tak satupun lemparan kami yang mengenai tubuhnya. padahal jarak kami begitu dekat. Sepertinya dia memang benar-benar mahluk yang halus. Entahlah... Apa iya mahluk halus itu ada? Si Abu ini belum menyerah. Dia tetap melempari "hantu" itu dengan batu. tapi karena dia dia tidak menemukan batu lagi. Ahirnya dia melempari "hantu" itu dengan kue yang di ambil dari tangan salah satu teman. "bismillahirrohmanirohim!" katanya sebelum melempar kue itu. Dan ternyata benar. Kue itu bisa mengenai hantu itu tepat di bagian wajahnya. "hantu" itupun akhirnya melihat ke arah kami. Tentu saja itu membuat kami berteriak ketakutan. Wajahnya begitu menakutkan. Lalu "hantu" itu berjalan. Anehnya lagi dia berjalan tapi tidak melangkahkan kaki. Yah, seperti naik eskalator di mall. Mungkin kakinya tidak menyentuh tanah. Hanya kain yang menutupinya saja yang menyentuh... Beruntung dia tidak berjalan ke arah kami. Dia berjalan menuju pohon nangka dan menghilang disana


Kami segera pulang dan menceritakan ke orang-orang. Namun tidak ada yang percaya. Bahkan ada salah satu orang tua dari teman kami yang mengaku bahwa dirinyalah yang menyamar jadi hantu malam itu. Tapi itu sangat meragukan. "hantu" yang kami lihat sangat tinggi. mungkin dia hanya tidak ingin anaknya trauma karena melihat penampakan "hantu" ... Entahlah...

Sebelumnya aku memang sering mendengar tempat itu angker. Banyak orang-orang yang pulang kemaleman dari sawah melihat penampakan disana. Tapi pengakuan mereka beraneka ragam. Ada yang bilang hantunya perempuan, ada yang bilang pocong, kuntilanak, dan yang paling aneh adalah perempuan cantik namun berkaki seperti kuda.

Hmmm,, kamu pernah melihat hantu?

15 komentar:

  1. ihh.. seyem.. follbek sukses#11 salam kenal..

    BalasHapus
  2. ngeri malem2.. nih.. blognya sudah sy follow#12 jika berkenan boleh follbek,, klu ga juga ya gpp.. terimakasih..

    BalasHapus
  3. Waduh serem juga ya ceritanya tentang melihat hantu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe,,, iya sobat... Tpi kejadiannya udah lama sekali

      Hapus
  4. hiiiiiiiiiiiiiii ngeri dan seram ya hantunya....

    membuat aku merinding ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe,,, anggap aja hantunya kayak gambar diatas mbak, biar gak merinding. Kan imut2 tuh

      Hapus
  5. ceritanya serem tapi menarik sekali. itu kejadian beneran kan? kalo saya disitu, saya juga pasti ikutan lemparin tuh hantu! segala barang bakal saya lempar kearahnya! he..

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo hantunya ngejar kmu gimana

      Hapus
    2. nanti jadi judul film donk? Kejarlah daku, kau kutangkap!

      Hapus
  6. haha...
    ini cerita yang bikin saya semangat membaca.
    asik hantunya. saya suka sama figur hantu. tapi begitu menyaksikan, langsung terpaku kelu.

    BalasHapus
  7. Pengalam yang menakutkan.. :)
    semoga aku jangan bertemu.. hehehe

    BalasHapus
  8. Saya sih belum pernah melihat hantu secara langsung (dan jangan sampe, karena saya malu kalo harus ketemu mereka :D), tapi saya sering denger temen-temen saya cerita kalo mereka pernah lihat hantu.

    BalasHapus

Terajana.com. Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger