Search

Content

Kamis, Agustus 09, 2012

(L)ayu

Malam memaksa seluruh warna untuk menjadi gelap. Tinta hitam tumpah sudah mewarnai seluruh langit. Senja berlari tertatih tatih meninggalkan langit barat bagai seorang perawan yang tak rela diperkosa kebuasan nafsu birahi. Sedang bulan sudah tampak memanjati langit timur. Wajahnya merah merekah bagai gadis yang sedang tersipu malu. yah, bulan memang pemalu. Dia sering menyembunyikan wajah cantiknya itu di antara awan hitam. Seperti malam ini, dia bersembunyi lagi. Tapi aku sedikit curiga kepadanya. Dia bersembunyi karena malu atau sedang mengintip aku yang sedang melangkah melawan malam? Entahlah, itu urusannya. Urusanku hanyalah terus melangkah melewati malam sampai kutemukan "sesuatu"

Hampir disetiap langkah ku jumpai mata-mata yang melirik heran ke arah ku. Kenapa mereka harus heran? Apa ada yang salah? Apakah aneh seorang perempuan berjalan sendirian dimalam hari? apakah aneh jika seorang manusia menyapa setiap pohon yang dilaluinya? Ah. Terserah mereka mau bilang apa. Aku hanya suka melakukannya. Pohon-pohon itu mau mendengar cerita-cerita ku. Bahkan mereka juga bercerita kepadaku. Yang jelas mereka tak pernah berbohong. Tak seperti manusia yang sudah berkali-kali berhasil menipuku. Para lelaki yang katanya ditakdirkan untuk melindungi perempuan, malah bergantian menyakiti hatiku. Menancapkan duri-duri mawar. Menghisap madu-madu kenikmatan. Lalu pergi dengan penghianatan.

Langkahku terhenti di sebuah jembatan. Sepertinya tempat ini sangat bagus untuk bunuh diri.




Denpasar, 9 Agustus, 2012
By: Syaifullah

33 komentar:

  1. sad ending.
    tapi mungkin lebih baik ada para baru. bertemulah si wanita dengan seorang pemuda baik yang mau mengerti keadaannya dan bersama melangkah menuju jalan indah di depan sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe... Memang banyak yg suka hapy ending...
      Tapi setelah saya amati. Yg sad ending ternyata lebih menyentuh gan. Lebih di ingat... Oke jugalah ide mu itu

      Hapus
  2. Wah jangan bunuh diri gan lebaran gak lama lagi.. He.he..he...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe... Iya deh sob, bunuh dirinya ditunda abis lebaran aja

      Hapus
  3. Wah kata2nya puitis sekali sob... :)

    BalasHapus
  4. mengapa harus bunuh diri
    dan mengapa harus mati
    sebelum engkau temui
    sesuatu yang membuat hati
    tersenyum bahagia bersama lelaki
    yang tentu menghargai
    cinta sejati adalah suci...

    jangan layu lagi
    ayo melangkah kembali
    sampai kepelukan kasih abadi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hanya fiksi kok mbak :)
      Kalau yg nulis ya tetep semangat! :D

      Hapus
  5. saya hadir hehehehe.. oia ada iat gak buat dapetin domain .com gratis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe... Serius mau domain dot com? Ku beliin yah. Tapi entar tahun berikutnya perpanjang sendiri :)

      Hapus
  6. Heart Breaker :(

    Puitis sekali kata-katanya...dan Image-nya juga saya suka :)

    BalasHapus
  7. wa bagus sekali puisnya, tapi kata 'bunuh diri' dalam puisi ini menurut saya terlalu vulgar, mungkin masih ada kata yang lain yang 'sama artinya'.
    salam

    BalasHapus
  8. Belum sempat aku menjalankan niatku,tiba2 ada yg meraih tanganku, dan berkata "Jangan kau akhiri hidupmu..". Pemilik suara itu adalah seorang pemuda rupawan, yang membuat mataku langsung berbinar.. >>> hihihi.. maaf ya, malah jd ikut nerusin.. :D

    aku suka tulisannya.. pilihan kata2nya sangat puitis ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih
      tapi kalau endingnya seperti itu semua orang akan bilang itu ending yg mudah di tebak :)

      Hapus
  9. Haadiiiirrr broww...

    BalasHapus
  10. Kalau mau bunuh diri, jangan lupa minta maaf dulu pada semua orang ya? Trs pamit juga sama orang tuanya...demikian saran dari saya. Oia, jangan lupa istikharah sebelum bunuh diri...#kabuur

    BalasHapus
  11. . . waduch,, jangan bunuh diri dulu. belum bayar hutank kok udah bunuh diri. he..86x. pizZz,, . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. enggak kok
      Ku gak bunuh diri wahai orang yg sulit namanya

      Hapus
  12. gambarnya bagus. Jangan bunuh diri dulu, aku baru perdanan berkunjung sobat

    BalasHapus
  13. puisi atau cerpen gan, pergunakan hidup ini sebaik-baiknya jangan diri donk ah....

    BalasHapus
  14. jembatan layang apa sungai sob.. klw jembatan layang bawah nya kan aspal... sakit loh klw jatuh...wkwk
    salam knal ya :)

    BalasHapus
  15. astagfirullaah.
    sabar ya bu. tidak semua jalan hidup itu pahit.

    salam.

    BalasHapus
  16. wah mantap sekali puisinya..
    hati yang bicara,
    pasti tak akan ada yang mampu mendengarkan isinya,
    selain pencipta-Nya dan makhluk-Nya yang diijinkan untuk bisa mendengarkan kata hatinya.. agar hatinya bangkit kembali ke arah cahaya-Nya bukan ke jembatan.. :)

    BalasHapus
  17. semangat yah sahabatku.. ^_^
    aku selalu mensupportmu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih lukman
      Namamu mengingatkan ku pada sahabat lamaku

      Hapus
  18. memangnya ada ya tempat yang bagus untuk bunuh diri....very sad story

    BalasHapus

Terajana.com. Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger